Penelitian yang mengungkap dampak buruk zat kimia BisPhenol A (BPA) dalam plastik terus bermunculan. Yang terbaru, BPA diduga menyebabkan gangguan haid akibat kelainan hormonal yang disebut juga sindrom ovarium polikistik ( PCOS ).
Pada sindrom ini tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki ( androgen ) secara berlebihan sehingga wajah lebih berambut dan berjerawat. Wanita dengan sindrom ini juga mengalami gangguan haid, bahkan berhenti sama sekali.
Pada wanita dengan sindrom PCOS, ditemukan kadar zat kimia BPA dengan jumlah cukup tinggi dalam darahnya. Studi sebelumnya menunjukkan mencit jantan yang terpapar BPA sejak dalam kandungan dan menyusu dengan botol plastik yang mengandung BPA akan mengalami gangguan testis.
Hasil penelitian tersebut semakin menambah panjang dampak buruk zat kimia aktif BPA. BPA sendiri bisa ditemukan pada berbagai produk plastik, termasuk botol susu bayi dan kemasan makanan. Botol dengan kandungan BPA biasanya ditandai dengan angka 7 di dalam simbol daur ulang.
Zat aktif hormonal BPA bekerja seperti hormon alami estrogen dan sebagai anti-androgen. Bahkan, dalam jumlah kecil, BPA bisa berpengaruh pada perkembangan seksual, seperti pubertas dini.
Riset mengenai keamanan BPA terus dilakukan. Pada Januari 2010, Food and Drug Administration dan badan kesehatan Amerika lainnya menggelontorkan dana hingga 30 juta dollar AS untuk melakukan riset jangka pendek dan panjang untuk mengklarifikasi dampak kesehatan BPA pada manusia.
Data yang ada saat ini memang baru berasal dari percobaan pada hewan di laboratorium, yang menunjukkan timbulnya penyakit seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, hiperaktif, dan disfungsi seksual setelah hewan-hewan itu terpapar BPA dalam jangka waktu lama.
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari University of Athens Medical School, dibandingkan kadar BPA dalam darah pada 71 wanita yang mengalami sindrom PCOS dengan 100 wanita sehat.
Kadar BPA dalam darah pada wanita yang menderita PCOS ternyata 60 persen lebih tinggi dibanding pada wanita yang sehat. Kadar BPA juga diketahui 30 persen lebih tinggi pada wanita yang obesitas dengan sindrom PCOS. Makin tinggi kadar BPA, makin tinggi level hormon laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar